Apabila teman-teman sedang membutuhkan solusi dari pertanyaan: mengapa organisme dikatakan sebagai indikator perairan, maka kamu berada di situs yang tepat.
Di artikel ini tersedia pilihan jawaban tentang soal tersebut. Silahkan lanjutkan membaca …
——————
Soal
mengapa organisme dikatakan sebagai indikator perairan
Solusi #1 untuk Soal: mengapa organisme dikatakan sebagai indikator perairan
Jawaban:
Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk kehidupannya, sehingga sumberdaya air perlu dilindungi agar dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup lainnya. Di negara Indonesia sekarang ini, dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya industri akan menambah beban limbah ke perairan. Damapak negatif dari limbah kegiatan tersebut di perairan adalah semakin menurunnya kualitas air yang menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumberdaya air.
Untuk itu air dan perairan perlu diketahui tingkat kelayakannya dalam setiap pemanfaatannya dengan melakukan kegiatan pemantauan kualitas air yang mencakup kualitas fisika, kimia, dan biologi. Kegiatan ini dilakukan untuk mendeteksi dan mengukur pengaruh yang ditimbulkan oleh limbah terhadap lingkungan (Effendi, 2000). Penentuan kualitas air melalui studi analisis biologis sama akuratnya dengan pengukuran fisika-kimia air. Parameter fisika dan kimia hanya menunjukkan gambaran kulaitas air sesaat dan cenderung memberikan hasil dengan interpretasi dalam kisaran lebar.
Pada studi analisis biologi, plankton adalah biota dengan ukuran sangat kecil (0,1 mm-1,5 mm) yang hidup dan berkembang di perairan dan sering dijadikan objek dalam studi kualitas air. Keistimewaan dari plankton dibandingkan biota lain, diantaranya :
Plankton umumnya mempunyai jumlah spesies yang beranekara ragam dengan jumlah individu per spesies yang tinggi sehingga secara matematis memudahkan dalam analisis kuantitatif
Plankton umumnya tergolong biota yang hidup pada kisaran fisika-kimia yang sempit (Basmi, 2000)
Plankton terdiri dari dua, fitoplankotn dan zooplankton. Fitoplankton mempunyai respon yang cepat terhadap perubahan lingkungan, dimana komposisi spesies fitoplankton di suatu lokasi perairan memberikan indikasi kualitas air di perairan tersebut.
Faktor lingkungan fisik (abiotik) yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fitoplankton antara lain adalah arus, angin, ketersediaan makanan (kandungan unsur hara), dan aktivitas pemangsaan (Davis, 1955). Fitoplankton hanya dapat ditemukan di daerah yang menerima sinar matahari dengan gelombang 0,4-0,8 mikron,. Kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh fitoplankton adalah yang bersifat makronutrien yaitu elemen-elemen unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti C, N, P dan S. N dan P adalah elemen makronutrien yang sering dijadikan faktor pembatas pertumbuhan fitoplankton.
Fitoplankton memiliki klorofil yang mampu mengikat energi sinar matahari dalam bentuk substansi organik, yang dapat digunakan sebagai makanan organisme heterotrof. Dimana pada sistem aliran energi merupakan trofik level pertama (Odum, 1971).
Berbagai jenis fitoplankton mempunyai kisaran toleransi yang berbeda terhadap faktor lingkungan di habitatnya. Fitoplankton yang toleran terhadap berbagai kondisi akan terdistribusi meluas, sedangkan yang mempunyai toleransi sempit terhadap salah satu kondisi lingkungan hanya akan dijumpai hidup pada kondisi yang sesuai untuknya.
Para ahli ekologis menggunakan indeks keanekaragaman fitoplankton sebagai satu tipe indikator biologis pencemaran. Indeks ini merupakan pernyataan matematis dari hubungan antara jumlah jenis dan individunya (Persoone & Pauw, 1979). Indeks keanekaragaman menduga kualitas air berdasarkan asumsi bahwa perairan bersih mengandung banyak spesies dan jumlah individu dari masing-masing spesies relatif sama, sehingga nilai indeks keanekaragamannya tinggi. Sedangkan perairan yang tercemar terdapat spesies yang mendominasi, sehingga indeks keanekaragamannya rendah. Dan jika jenis spesies sama sekali tidak dijumpai, maka tingkat pencemarannya tinggi.
Beberapa jenis fitoplankton yang toleran seperti Oscillatoria formosa, Nitzschia palea, Clostridium olerosum dapat hadir pada perairan yang tercemar berat.
DIRINGKAS SAJA Y
——————
Sekian tanya-jawab tentang mengapa organisme dikatakan sebagai indikator perairan, saja dengan solusi tadi bisa membantu menyelesaikan masalah teman-teman.
Kalau teman-teman masih punya soal lain, [silahkan|tak usah sungkan untuk pakai tombol search yang ada di artikel ini.