Kalau sobat sedang mencari jawaban atas soal: “Suatu ketika, seekor singa tengah tertidur di hutan dengan pose kepalanya yang besar bertumpu pada k…”, maka teman-teman berada di tempat yang benar.
Di sini ada pilihan solusi mengenai pertanyaan tadi. Ayok baca lebih lanjut.
——————
Soal
Suatu ketika, seekor singa tengah tertidur di hutan dengan pose kepalanya yang besar bertumpu pada kedua cakarnya. Tiba-tiba, seekor tikus kecil yang pemalu tidak sengaja menghampirinya.
Dengan ketakutan dan tergesa-gesa untuk melarikan diri, ia malah berlari melintasi hidung Sang Singa.
Terbangun dari tidurnya, Singa itu dengan marah meletakkan kakinya yang besar di atas makhluk kecil itu.
“Ampuni aku wahai Singa!” pinta Tikus yang malang itu.
“Tolong biarkan aku pergi dan suatu hari aku pasti akan membala budimu.”
Singa itu lalu tertawa terbahak-bahak karena berpikir bahwa Tikus itu tidak mungkin dapat membantunya.
“Memangnya makhluk sekecil kamu bisa bantu apa?” ucap Singa sambil tertawa. Namun karena iba, sang Singa akhirnya tetap melepaskan Tikus itu.
Beberapa hari kemudian, saat sedang mengintai mangsanya di hutan, Singa tersebut ternyata masuk ke dalam jebakan seorang pemburu. Ia tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, dan meraung karena marah. Tikus dengan segera mengetahui suara itu dan berhasil menemukan Singa yang terperangkap di jarring pemburu.
Sang tikus berlari ke salah satu tali besar yang mengikatnya, dia menggerogotinya sampai terputush, dan dengan segera Singa itu dapat bebas.
“Kamu tertawa saat kubilang aku akan membalas budi kamu,” kata Tikus.
“Sekarang kamu tahu kan, bahwa Tikus pun dapat membantu seekor Singa.”
Sekecil apa pun itu kebaikan tetaplah kebaikan. Bahkan meskipun tampaknya kecil seperti tikus jika dibandingkan dengan singa, kebaikan itu tak akan pernah berujung sia-sia.
1. Tuliskan unsur instrinsik dari contoh fabel diatas!
please untuk hari ini
Jawaban #1 untuk Pertanyaan: Suatu ketika, seekor singa tengah tertidur di hutan dengan pose kepalanya yang besar bertumpu pada kedua cakarnya. Tiba-tiba, seekor tikus kecil yang pemalu tidak sengaja menghampirinya.
Dengan ketakutan dan tergesa-gesa untuk melarikan diri, ia malah berlari melintasi hidung Sang Singa.
Terbangun dari tidurnya, Singa itu dengan marah meletakkan kakinya yang besar di atas makhluk kecil itu.
“Ampuni aku wahai Singa!” pinta Tikus yang malang itu.
“Tolong biarkan aku pergi dan suatu hari aku pasti akan membala budimu.”
Singa itu lalu tertawa terbahak-bahak karena berpikir bahwa Tikus itu tidak mungkin dapat membantunya.
“Memangnya makhluk sekecil kamu bisa bantu apa?” ucap Singa sambil tertawa. Namun karena iba, sang Singa akhirnya tetap melepaskan Tikus itu.
Beberapa hari kemudian, saat sedang mengintai mangsanya di hutan, Singa tersebut ternyata masuk ke dalam jebakan seorang pemburu. Ia tidak dapat membebaskan dirinya sendiri, dan meraung karena marah. Tikus dengan segera mengetahui suara itu dan berhasil menemukan Singa yang terperangkap di jarring pemburu.
Sang tikus berlari ke salah satu tali besar yang mengikatnya, dia menggerogotinya sampai terputush, dan dengan segera Singa itu dapat bebas.
“Kamu tertawa saat kubilang aku akan membalas budi kamu,” kata Tikus.
“Sekarang kamu tahu kan, bahwa Tikus pun dapat membantu seekor Singa.”
Sekecil apa pun itu kebaikan tetaplah kebaikan. Bahkan meskipun tampaknya kecil seperti tikus jika dibandingkan dengan singa, kebaikan itu tak akan pernah berujung sia-sia.
1. Tuliskan unsur instrinsik dari contoh fabel diatas!
please untuk hari ini
Jawaban: gak tau ;v
Penjelasan:
——————
Demikianlah jawaban tentang Suatu ketika, seekor singa tengah tertidur di hutan dengan pose kepalanya yang besar bertumpu pada k…, diharapkan dengan solusi ini bisa bantu jawab pertanyaan teman-teman.
Mungkin teman-teman masih ada pertanyaan lain, [silahkan|tidak usah ragu-ragu untuk pakai menu search yang ada di halaman ini.